Sabtu, 1 November 2008 kemarin saya berjalan ke daerah Binus untuk mengambil uang tunai di ATM Mandiri. Tetapi sayangnya, ATM Mandiri dalam keadaan out of services. Dengan terpaksa, saya berjalan agak jauh menuju kampus Binus di daerah Syahdan untuk mengambil uang tunai di ATM BCA. Saat itu sekitar pukul 11 siang, dan memang saya menggunakan celana pendek dan sandal. Saya kaget saat masuk ke pintu gerbang Binus, saya dihentikan oleh satpam.
Satpam: “Maaf pak, tidak bisa masuk kalau pakai sandal”
Saya: “ohh..iya pak, tetapi saya bukan mau kuliah, tetapi mau ke ATM BCA”
Satpam: “Tapi tetap tidak bisa masuk pak, kalau mau jam 9 malam saja”
Saya: “yang buat aturan siapa pak? Apakah pihak penyedia ATM?”
Satpam: “bukan pak, tetapi dilarang masuk ke kampus pakai sandal”
Saya: (udah hampir emosi, mau ngomong supaya satpamnya bawa aja ATMnya keluar)
Saya: “Ya udah pak” (sambil saya berlalu dengan kesal)
Di satu sisi, saya cukup maklum bahwa kampus memberlakukan bahwa tidak boleh masuk kampus dengan pakai sandal, apalagi mungkin pakai celana pendek. Tetapi semestinya, pihak Kampus atau mungkin pihak penyedia Anjungan Tunai Mandiri (ATM) meletakkan ATMnya agak dipinggir pintu gerbang supaya masyarakat sekitar bisa memanfaatkan ATM tersebut. Kalau hanya bisa digunakan oleh Mahasiswa Kampus bersangkutan, semestinya dituliskan: “Maaf, ATM ini hanya untuk mahasiswa kampus sini doank”. Masa mau ke ATM aja mesti pakai sepatu dan rapi? Yang benar donk ach…
hehehehe… kalo ATMnya dibawa keluar berarti instruksi kerja satpam berkurang satu item dong Pak… memastikan terputusnya hubungan ATM dan sendal jepit 😀
Benar juga, tetapi biarin aja kalau satpamnya narik-narik kabel power ama koneksinya biar makin cape deh…. 🙂